Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022
 28
27
 26
 25
 25
 23
 22
 21
 20
 19
 17
 17
 16
 15
 14
 T
 12
 11
 10
 ف
 8
 F
 6
 5
 4

Lisan & penampilan

"Jangan hanya pandai dalam menjaga penampilan, pandailah juga dalam menjaga akhlak dan lisan." Berkata baik adalah keutamaan, semantara berkata yang menghadirkan kesenangan dan kebahagiaan orang lain adalah tambahan sedekah. Terkadang kita tidak menyadarinya, bahwa perkataan kita akan menyakiti teman kita sebaliknya perkataan kita akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi orang lain bahwa apa yang diucapkan seseorang itu adalah cermin dan pancaran hati atau jiwa. Ibarat mulut itu seperti moncong teko, hanya mengeluarkan apa yang memang ada di dalam teko. Jika di dalam itu air kotor, maka yang keluar dari mulut teko adalah air kotor sedangkan jika di dalamnya itu air yang jernih bersih, maka itulah yang keluar dari mulut teko demikian pula manusia, apa yang ada di dalam dirinya, pikirannya, hatinya, kepribadiannya, itulah yang muncul dari lisannya. Maka menjaga lisan dan ucapan, dengan demikian menjadi gerbang kesuksesan. Betapa banyak orang yang gagal menampilkan kesantunan li

Introspeksi untuk diri

Kita lebih sering merasa tersakiti dan disakiti oleh orang lain melalui perkataan (mulut), tapi jarang merasa bahwa kitapun terkadang menyakiti. Kita lebih sering merasa ditinggalkan dan diabaikan oleh orang-orang, tapi lupa bahwa kita pernah mengabaikan seseorang kita lebih sering mengingati "bekas luka" (sakit hati) karena apa dan siapa, tapi kita lupa pernah melukai hati siapa dan seperti apa. Kita sering lupa dan lalai berkaca, untuk bermuhasabah akan banyaknya dosa pada diri dan kekhilafan diri pada Allah, Rasul saw dan pada sesama manusia.  Wahai diri yang penuh dosa belajarlah untuk tidak selalu menyalahkan keadaan dan orang lain (buruk sangka), tapi lihatlah jauh kedalam hati. "Seperti apa saya ini ?" dan bagaimana saya ini ? Katakan wahai diri semua yang membuat sedih adalah akibat dosa dan kelalaian yang jarang kita sadari. Menyalahkan orang lain dan keadaan bukan cara yang dewasa dan bijak dan juga bukan cara yang di ajarkan oleh Rasulullah saw, tapi Ist

Menjaga..

Gambar
Menjaga silaturahim dalam Islam itu dapat menjauhkan seorang hamba daripada azab api neraka, dipanjangkan umur, diperluaskan rezeki, dimuliakan di dunia serta akhirat.  Agama Islam menghubungkan antara manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.  Allah Ta'ala tidak menyukai orang yang memutuskan tali silaturrahim antara satu sama lain. Sesungguhnya disebutkan pula mereka yang memutuskan tali silaturrahim tidak akan masuk syurga. Antara hadis yang menyebut berkenaan menyambung silaturrahim, sepertimana sabda Rasulullah ﷺ : مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Maksudnya: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya serta dipanjangkan usianya, maka hendaklah dia menyambung pertalian silaturrahim.” Riwayat al-Bukhari (5986) dan Muslim (2557) Sel, 1 Februari 2022 / 29 Jumadil Akhir 1443H