Lisan & penampilan

"Jangan hanya pandai dalam menjaga penampilan, pandailah juga dalam menjaga akhlak dan lisan."

Berkata baik adalah keutamaan, semantara berkata yang menghadirkan kesenangan dan kebahagiaan orang lain adalah tambahan sedekah. Terkadang kita tidak menyadarinya, bahwa perkataan kita akan menyakiti teman kita sebaliknya perkataan kita akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi orang lain bahwa apa yang diucapkan seseorang itu adalah cermin dan pancaran hati atau jiwa.

Ibarat mulut itu seperti moncong teko, hanya mengeluarkan apa yang memang ada di dalam teko. Jika di dalam itu air kotor, maka yang keluar dari mulut teko adalah air kotor sedangkan jika di dalamnya itu air yang jernih bersih, maka itulah yang keluar dari mulut teko demikian pula manusia, apa yang ada di dalam dirinya, pikirannya, hatinya, kepribadiannya, itulah yang muncul dari lisannya.

Maka menjaga lisan dan ucapan, dengan demikian menjadi gerbang kesuksesan. Betapa banyak orang yang gagal menampilkan kesantunan lisannya dan terperosok akan kekejaman lisannya.

Baik berupa suka mengumpat, suka mencela, berkomentar buruk bahkan bermudah-mudahan dalam melaknat. Mestinya akhlak kita harus dibangun atas kebijakan kita berucap dengan kata-kata yang baik, santun, indah lagi berkualitas.

Bukan malah sebaliknya jangan lupa bahwa penampilan fisik harus di dukung dengan tampilan perkataan kita dengan yang indah dan berisi karena keduanya adalah cerminan isi hati kita ingatlah bahwa pakaian terbaik kita adalah taqwa. 

Akhlak yang baik disertai ilmu agama yang baik akan memandu seseorang untuk berkata baik, berbuat baik dan berpenampilan baik sesuai tuntunan agama mari kita lengkapi tata lisan dan tata busana kita dengan pengamalan agama kita sebaik-baiknya siapapun anda jangan remehkan lisan dan jangan terlalu cuek dengan pakaian.

Bisa jadi bukan karena ilmu yang kita miliki, bukan karena kekayaan yang kita punyai dan bukan dari keturunan kita berasal tapi, justru kesuksesan kita akan ditentukan oleh sejauhmana kita bisa menjaga lisan dan ucapan kita ditambah penampilan baik yang kita kenakan.

Berbicara itu mudah, yang berat adalah mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah. Lisan itu bisa menunjukkan siapakah pemiliknya lisan kita menunjukkan siapa dan bagaimana diri kita. Jikalau kita sedang berbicara dan isi pembicaraan kita adalah mengenai orang lain, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan diri kita sendiri.

Karena dari cara berbicara kita akan nampaklah bagaimana sebenarnya diri kita kalau kita sedang benci pada seseorang, maka kata-kata yang keluar dari lisan kita akan menunjukkan kebencian itu kal1au kita sedang sombong, maka kata-kata yang keluar dari lisan kita akan mencerminkan kesombongan itu, walaupun sepertinya rendah hati.

Oleh karena itulah Rasulullah ๏ทบ mengajarkan kepada kita dalam sabdanya,

“Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Bukhori dan Muslim)

Artinya, kemampuan kita dalam menjaga lisan kita akan sangat berpengaruh pada keselamatan kita di dunia dan di akhirat.

Berbicara yang benar itu tidak tergantung pada keindahan kata-kata, banyaknya ucapan, atau indahnya intonasi. Standar berbicara dalam Islam adalah isinya kebenaran dan kebaikan. Jika bukan kebenaran dan kebaikan, maka bukanlah cara berbicara yang sesuai ajaran Rasulullah ๏ทบ.

Berbicara juga harus datang dari hati perlu ada keselarasan antara perkataan, perbuatan dan niat di dalam hati, karena jikalau tidak demikian, bisa-bisa kita terseret pada jebakan kemunafikan.

Na’udzubillahi mindzalik!

Marilah kita senantiasa memeriksa diri kita dan memperbaikinya.

Semoga setiap perkataan kita senantiasa terjaga, hanya mengeluarkan kebaikan dan kebenaran yang benar-benar datang dari hati kita.


Kam, 3 Feb 2022 / 2 Rajab 1443H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

๐™Ž๐™๐™๐˜ผ๐™ ๐˜พ๐™„๐™‰๐™๐˜ผ ๐˜ฟ๐˜ผ๐™๐™„๐™†๐™ ๐˜ผ๐™‡-๐™Œ๐™๐™'๐˜ผ๐™‰๐™ˆ๐™

Berharaplah Hanya Kepada Allah

Arti Seorang Sahabat

Hafalkan meski tak hafal hafal

Kebaikanmu Tidak Akan Sia-sia

Ketika kita menginginkan sesuatu yang belum kunjung didapatkan

Obati sakit hatimu, maka akan sembuh pula seluruh tubuhmu.

Motivasi

BACA!..

Antara kelebihan dan keistimewaan shalat malam