Pikirkan sekali jika cukup..
Imam Al-Ghazali mengatakan:
السَّعَادَةُ كُلُّهَا فِي أَنْ يَمْلِكَ الرَّجُلُ نَفْسَهُ
وَالشَّــقَــاوَةُ فِي أَنْ تَمْـلِـكَـــهُ نَفْـسُــــهُ
"Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya. Kesengsaraan adalah saat seseorang dikuasai nafsunya.”
Konsep bahagia menurut Imam Al-Ghazali ini dapat menjadi bahan renungan kita bersama. Orang bahagia adalah yang mampu mengendalikan hafsunya sendiri. Saat kemarahan menguasi diri, kita disuruh bersabar. Saat ambisi menggebu disuruh qana'ah. Saat ujian mendera disuruh tawakal. Saat iri, dengki, riya, takabur, dan penyakit hati menyelimuti kita disuruh menghilangkan dengan penyuvian jiwa melalui sikap zuhud, warak, khaf dan roja.
Maka, benarlah bahwa ini adalah perkara penguasaan diri. Kita akan bahagia saat mampu mengendalian. Kita akan selalu dalam derita saat diri dikuasai oleh nafsu sendiri.
Pikir-pikirkanlah, renung-renungkanlah.
Komentar
Posting Komentar