Tanyakan hatimu : sumardi_solin

 30

 29

 28

 26

 25

 23

 21

 18

 17

 16

 15

 14

 13

 12

 11

إذا كَثُرتْ ذُنُوبُ العبد فلمْ يكنْ لهُ مِنَ العملِ ما يكفِّرُها، سُلِّطتْ عليه الغُموم، فتكونُ كفّارةَ ذُنوبه (قناطرات الخيرات 3/316)  Apabila dosa seorang hamba sudah terlampau banyak, sementara amal kebaikannya tak cukup sebagai penebus dosanya, maka ia akan dirundung masalah, dan masalah itulah yang akan menjadi penebus dosanya  [Hasan Al-Bashri rahimahullah]

أَوَّلُ الْعِلْمِ الِاسْتِمَاعُ، ثُمَّ الْفَهْمُ، ثُمَّ الْحِفْظُ، ثُمَّ الْعَمَلُ، ثُمَّ النَّشْرُ (شعب الإيمان 3/284) Ilmu itu berawal dari memperhatikan, kemudian memahami, kemudian menghafal, kemudian mengamalkan, dan kemudian menyebarkan. [Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah]

 إِذْا تَصَدَّقْتَ بِالدَّرَاهِمِ فَإِنَّهُ يَنْبَغِي لَكَ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ أَمَّا وَاحِدٌ فَلَا يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تُعْطِيَ وَتَطْلُبَ الزِّيَادَةَ وَلَا يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تُعْطِيَ مِنْ مَلَامَةِ النَّاسِ , وَلَا يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تَمُنَّ عَلَى صَاحِبِهِ , وَلَا يَنْبَغِي لَكَ إِذَا كَانَ عِنْدَكَ دِرْهَمَانِ فَتُعْطَى وَاحِدًا تَأْمَنُ هَذَا الَّذِي بَقِيَ عِنْدَكَ , وَلَا يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تُعْطِيَ تَبْتَغِي الثَّنَاءَ (حلية الأولياء 8/77) Jika engkau bersedekah dengan uang dirhammu, maka bagimu ada lima perkara yang harus diindahkan; tidak sepantasnya engkau memberi lalu meminta penghargaan, jangan memberi karena cercaan manusia, jangan memberi lalu mengungkit-ungkitnya, jika engkau mempunyai dua dirham maka tidak sepantasnya juga engkau berikan yang satu dirham demi melindungi sisanya dan janganlah engkau memberi demi mendapat pujian. [Hatim Al-Ashom rahimahullah]

 ليَكُنْ حَظُّ الْمُؤمِنِ مِنْكَ ثَلَاثةٌ: إِنْ لَمْ تَنْفَعْهُ فَلَا تَضُرَّهُ، وَإِنْ لَمْ تُفْرِحْهُ فَلَا تَغُمَّهُ، وَإِنْ لَمْ تَمْدَحْهُ فَلَا تَذُمَّهُ (الزهد والرقائق 114) Hendaknya ada tiga hak yang engkau tunaikan kepada seorang mukmin; jika tidak memberi manfaat setidaknya janganlah memberi madhorot, jika tidak membahagiakan minimal janganlah menyusahkan, jika tidak memujinya, setidaknya janganlah mencela. [Yahya bin Mu'adz rahimahullah]

   لَا يُعْجِبَنَّكُمْ مِنَ الرَّجُلِ طَنْطَنَتُهُ، وَلَكِنَّهُ مَنْ أَدَّى الْأَمَانَةَ، وَكَفَّ عَنْ أَعْرَاضِ النَّاسِ، فَهُوَ الرَّجُلُ (السنن الكبرى للبيهقي 12695)  Janganlah sekal-kali meletakkan kekagumanmu pada bagusnya seseorang dalam beretorika, akan tetapi kagumlah dengan orang yang menunaikan amanah, dan menjaga kehormatan kaum muslimin, maka dialah laki-laki yang sejati. [Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu]

إِنَّ الصَّدَقَةَ الَّتِي يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْ صَاحِبِهَا أَنَّهُ يَمُنُّ أَوْ يُؤْذِي بِهَا فَإِنَّهَا لَا تُقْبَلُ (تفسير القرطبي 3/311) Sungguh sedekah yang diketahui oleh Allah bahwa si pemberi bermaksud dengan sedekahnya untuk menyombongkan diri atau menyakiti hati penerima, maka sedekahnya itu tidak akan diterima. [Imam Al-Qurthubi rahimahullah]

لَوْ سَكت منْ لَا يَدْرِي لَاِسْتَرَاحَ وَأَرَاحَ وَقَلَّ الخَطَأُ وَكثرَ الصَّوَاب (تهذيب الكمال 4/362) Kalaulah orang yang tidak tahu tidak ikut angkat bicara tentu ia akan tentram, suasana menjadi nyaman, kesalahan akan terminimalisir dan akan banyaklah kebenaran. [Al-Hafidz Al-Mizzi rahimahullah]

 مُلَازَمَةَ الِاقْتِصَارِ عَلَى الْفَرَائِضِ مَثَلًا وَتَرْكَ التَّنَفُّلِ يُفْضِي إِلَى إِيثَارِ الْبَطَالَةِ وَعَدَمِ النَّشَاطِ إِلَى الْعِبَادَةِ (فتح الباري 9/106)  Terus-menerus hanya mencukupkan diri pada yang fardhu saja dan enggan mengerjakan yang sunnah, akan mengakibatkan malas dan hilangnya semangat dalam ibadah. [Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah]

إِنَّ الصَّدَقَةَ الَّتِي يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْ صَاحِبِهَا أَنَّهُ يَمُنُّ أَوْ يُؤْذِي بِهَا فَإِنَّهَا لَا تُقْبَلُ (تفسير القرطبي 3/311) Sungguh sedekah yang diketahui oleh Allah bahwa si pemberi bermaksud dengan sedekahnya untuk menyombongkan diri atau menyakiti hati penerima, maka sedekahnya itu tidak akan diterima. [Imam Al-Qurthubi rahimahullah]